M. Wahyu Prihantoro - Maintaibility System

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini berpengaruh pada kinerja suatu sistem informasi. Sistem informasi harus dibuat dengan perintah tertentu dalam perjalanannya, sistem informasi memiliki dua kemungkinan, berjalan dengan baik maupun kurang baik. Bagi sistem yang berjalan dengan baik, perlu dilakukan pengecekan secara apakah sistem masih berjalan dengan baik, atau ada yang perlu dikembangkan. Disisi lain dalam pengecekan berkala atau diluar waktu tersebut terdeteksi bahwa sistem mengalami kerusakan, perlu dilakukan tindakan untuk mengatasi kesalahan tersebut.
Pengembangan suatu sistem informasi dimulai dengan perencanaan (plane), pelaksanaan (do), pengecekan (check), dan aksi (action). Setelah suatu sistem informasi direncanakan dan dilaksanakan, selanjutnya sistem tersebut perlu dicek atau dilakukan evaluasi, yang hasilnya menentukan action selanjutnya. Ditengah- tengah langkah pengecekan, maintainability menjadi salah satu yang sangat diharapkan dapat berperan dalam menerapkan dan mengembangkan suatu sistem informasi yang lebih baik.  

1.2   Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan pengertian maintainability, Reliability, dan Availability.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Pengertian
Maintainability
Maintainability berasal dari kata maintain (pemeliharaan) dan ability (kemampuan). Maintainability dapat diartikansebagai kemampuan memelihara suatu sistem yang memiliki kemungkinan suatu sistem yang rusak untuk dikembalikan pada kondisi kerja penuh dalam suatu periode waktu yang telah ditentukan.
Reliability adalah sebuah proses sistematis yang harus dilakukan untuk menjamin seluruh fasilitas fisik dapat beroperasi dengan baik sesuai dengan desain dan fungsinya. Reliability akan membawa kepada sebuah program maintenance yang fokus pada pencegahan terjadinya jenis kegagalan yang sering terjadi.
Availability didefinisikan sebagai kemungkinan bahwa sistem atau komponen melakukan fungsi atau operasi sesuai yang diperlukan pada saat tertentu dalam periode tertentu dan dipelihara dengan cara yang sudah ditentukan (Ebeling, 1997). Artinya, availability adalah probabilitas bahwa suatu sistem gagal atau tidak menjalani tindakan perbaikan bila perlu digunakan. Tabel berikut adalah ilustrasi hubungan antara reliability, maintainability, dan availability.
Tabel 1. Hubungan antara reliability, maintainability, dan availability



Secara umum perawatan mempunyai tujuan (Hadi, 1996):
1.      Memungkinkan tercapainya mutu produksi dan kepuasan pelanggan melalui penyesuaian, pelayanan, dan pengoperasian peralatan secara tepat.
2.      Memaksimalkan umur kegunaan dari sistem.
3.      Menjaga agar sistem aman mencegah berkembangnya gangguan keamanan.
4.      Meminimalkan frekuensi dan kuatnya gangguan terhadap proses operasi.
5.      Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat dihubungkan
6.      dengan service dan perbaikan.
7.      Memaksimalkan produksi dari sumber- sumber sistem yang ada.
8.      Menyiapkan personel, fasilitas, dan metode- metodenya agar mampu mengerjakan tugas- tugas perawatan.

Karakteristik Software
Karakteristik Software yang Berkualitas Kualitas suatu sistem informasi dapat dilihat dari karakteristik softwarenya menurut ISO (International Organization for Standardization) 9126 yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. Karakteristik software berkualitas menurut ISO 9126



















Urgensi Maintainability
Merupakan unsur maintainability dalam pengembangan software termasuk dalam Product Operations yaitu kemampuan software dalam menjalani perubahan. Setelah sebuah software berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi.
Untuk menentukan penting atau tidaknya maintainability, terlebih dahulu melihat tujuan dari pemeliharaan sistem informasi tersebut, diantaranya:

1.Memperbaiki Kesalahan (Correcting Errors)
Maintenance dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang muncul saat suatu sistem dioperasikan, seperti kesalahan (bugs) dalam program ataukelemahan rancangan.
2.Menjamin dan Meningkatkan Kinerja Sistem (Feedback Mechanism)
Salah satu aktivitas maintainance adalah memeriksa secara periodik.
3.Menjaga Kemutakhiran Sistem (System Update)
Akibat perkembangan teknologi seiring waktu berjalan mengharuskan dilakukannya modifikasi pada perangkat lunak (software) atau perangkat keras (hardware).

Adapun jenis- jenis pemeliharaan yang dapat dilakukan adalah
1. Pemeliharaan korektif (Corrective maintenance)
Terjadi pada saat produk dipakai dan hasilnya dapat dipakai oleh pemakai, baik berupa kesalahan input yang timbul maupun kesalahan output yang tidak sesuai.
2. Pemeliharaan Adaptif  (Adaptive maintenance)
Terjadi karena pertumbuhan atau perkembangan perangkat lunak (software) atau perangkat keras (hardware) sehingga memerlukan modifikasi.
3.Pemeliharaan Prefektif (Perfective maintenance)
Terjadi pada saat perangkat lunak telah dibuat dan dilakukan uji coba, kemudian digunakan
oleh users dan muncul tambahan permintaan tambahan fungsi.
4.Pemeliharaan Preventif (Preventive maintenance)
Pemeliharaan ini digunakan untuk menghadapi kemajuan perangkat lunak (software) atau perangkat keras (hardware)di masa mendatang, misal dengan penambahan fungsi atau melengkapi fungsi yang telah ada.

 
BAB III
DAFTAR PUSTAKA


O’Brien, J. A., & marakas, G. M. 2010. Introduction to Information Systems. (15 th edition). New York: Mc Graw- Hills.
http://analisa.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/08/01/apa-urgensi-maintainability-dari-suatu-software/
http://salim-8.blogspot.com/2010/01/prinsip-pelacakan-kerusakan-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar